Tangerang — Badan Karantina Indonesia menggelar Diseminasi Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Tahun 2025 sebagai upaya memperkuat kapasitas nasional dalam menjaga biosekuriti dan ketahanan pangan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, Selasa (14/10/2025), di Tangerang.

Dalam sambutannya, Sahat menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia karantina agar mampu bersaing dan sejajar dengan negara-negara lain. “Kita tidak boleh tertinggal. Ilmu dan kompetensi harus terus ditingkatkan agar Indonesia mampu menjawab tantangan global di bidang karantina dan biosekuriti,” ujarnya.

Diseminasi ini menghadirkan berbagai hasil uji terap terbaru dari laboratorium dan lapangan, mencakup teknik identifikasi organisme pengganggu, metode pengawasan lalu lintas komoditas, serta inovasi dalam penanganan hama dan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan. Para peserta terdiri dari pejabat karantina, peneliti, akademisi, dan mitra strategis dari berbagai daerah.

Kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sistem karantina nasional yang adaptif terhadap perubahan iklim, dinamika perdagangan, dan ancaman biologis lintas batas. “Karantina bukan sekadar prosedur administratif, melainkan garda terdepan dalam menjaga kesehatan ekosistem dan masyarakat,” kata Sahat.

Dengan semangat sinergi dan inovasi, Badan Karantina Indonesia berharap hasil diseminasi ini dapat diimplementasikan secara luas di lapangan, sekaligus menjadi pijakan dalam merumuskan kebijakan karantina yang lebih responsif dan berkelanjutan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Standar Karantina Ikan, Wahyu Widodo; Kepala BUTTMKHIT, Apris Beniawan; dan Kepala BKHIT Banten, Duma Sari MH. (HH)

Barantin Dorong Penguatan Kompetensi Lewat Diseminasi Uji Terap 2025